Kotak hitam
atau black box adalah perangkat yang digunakan
untuk merekam seluruh kegiatan di dalam pesawat yang datanya berupa rekaman suara.
Di dalam setiap pesawat ada dua peranti kotak hitam: FDR (Flight Data Recorder) atau perekam data
penerbangan dan CVR (Cockpit Voice Recorder) atau perekam percakapan pilot. FDR
ini mencatat informasi 88 parameter penerbangan, mulai dari kompas, arah,
ketinggian, hingga kecepatan pesawat di udara, dan sebagainya, yang bersifat
teknis. Apa yang terjadi selama penerbangan dalam kurun 25 jam terakhir akan
direkam oleh alat ini. Sedangkan CVR merupakan alat yang merekam seluruh
pembicaraan yang dalam kokpit. CVR tidak hanya merekam percakapan pilot dan
kopilot, namun juga beragam suara yang bisa merupakan petunjuk penting, seperti
suara mesin, suara alarm, bahkan suara kursi yang digeser jika awak kabin
bergerak. Namun, CVR hanya bisa merekam suara hingga durasi maksimal dua jam
dari posisi terakhir pesawat. FDR dan CVR
dipasang di bagian pesawat yang biasanya paling tahan menghadapi kecelakaan,
yaitu bagian ekor. Baik FDR maupun CVR memiliki Emergency Local Transmitter (ELT) atau alat pemancar sinyal
darurat. Apabila terendam di dalam laut, fungsi ELT digantikan dengan Underwater Locator Beacon atau pinger yang
memancarkan sinyal ping.
Perekam data
penerbangan mendapatkan informasi melalui alat perantara yang biasa disebut
unit pengumpul atau flight data acquisition unit. Unit
ini menerima semua data dari sensor yang ditempatkan di badan pesawat.
Informasinya kemudian disimpan di keping-keping memori yang memiliki kapasitas
simpan sangat besar. Perekam suara kokpit memiliki sistem kerja yang sama.
Sebelum dipasang di jet komersial, kotak hitam berulang kali diuji untuk
memastikan benda itu tidak mudah rusak atau hancur.
Baterai kotak
hitam sebagian besar berusia 30 hari. Oleh karena fakta itu, tim SAR harus
berpacu dengan waktu agar kotak hitam bisa ditemukan sebelum baterainya habis.
Setelah ditemukan, kotak hitam akan dianalisis oleh tim penyelidik, dalam hal
ini KNKT, dan tim dari pembuat kotak hitam. Proses analisa bisa memakan waktu
berbulan-bulan, bahkan mungkin setahun. Analisa harus dilakukan seksama dan
direkam menggunakan kamera video mengingat data dari kotak hitam itu sangat
banyak.
Walaupun bernama
black box, namun alat ini tidak
berwarna hitam, melainkan oranye. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan
pencarian kotak hitam ketika pesawat mengalami kecelakaan.
Kotak hitam terbuat dari aluminium, berbobot 10 kilogram, dan memiliki panjang
49,7 sentimeter. Lantaran bobotnya, kotak hitam tidak bisa mengambang di air
dan akan langsung tenggelam ke dasar lautan. Satu unit kotak hitam dibanderol
dengan harga sekitar $50.000 atau Rp750 juta.